Starring : Aming Sugandhi, Fahrani, Reza Rahadian
Genre : Drama
Sinopsis
Ramya (Aming), cowok gemulai yang berprofesi sebagai instruktur salsa. Hidup Ramya berubah drastic saat bertemu dengan Sigi (Fahrani) cewek tomboy berprofesi sebagai anggota debt collector
Pertemuan Sigi dan Ramya terjadi saat Sigi dikejar anggota geng Piratez yangd ipimpin oleh Gery (Reza Rahadian), yang memang sudah lama geram melihat sepak terjang Sigi yang sering melaporkan kegiatan ilegalnya ke polisi
Saat Sigi terdesak ia ditolong Ramya yang sebenarnya enggak tau apa-apa
Sementara itu karena pusing selalu didesak kawin oleh ibunya, membuat Sigi akhirnya nekad memaksa Ramya menikah dengannya. Setelah menikah baru Ramya tahu profesi Sigi yang galak enggak pernah berubah
Ramya malah terseret dalam masalah Sigi yang mau dibunuh Torro, pimpinan gengnya. Torro ingin melenyapkan Sigi dengan memanfaatkan Gery. Ramya yang mulai jatuh cinta pada Sigi berusaha menolong Sigi meskipun seringkali kekonyolan Ramya membuat situasi makin kacau…
Review
Menurut gw, film Perjaka Terakhir bukanlah film yang terlalu buruk untuk disaksikan. Bukan berarti gw pribadi bilang bagus sech, hanya saja dari segi ide cerita sangat menarik, yaitu mengangkat tema ‘seorang pria kemayu yang menikah dan terlibat dengan seorang gadis pemimpin sebuah geng mafia.’ Dan pemerannya pun sangat mendukung, yaitu Fahrani sebagai Sigi (doi punya banyak tato di seluruh tubuhnya dan mukanya juga bisa dibilang galak-galak cantik gitu heheheh) dan Aming sebagai Ramya yang kemayu (dan memang sesuai dengan kepribadian Aming sih menurut gw hehehe).
Lalu apakah dengan ide cerita yang menarik dan pemain yang sesuai akan menghasilkan film berkualitas?? Tunggu dulu mari gw membedah isi film ini dengan seksama, oke (^_^)...
Seperti yang gw bahas sebelumnya , ide dan pemilihan pemain sangat cocok dan serasi. Lalu apakah membuahkan film yang bagus (Sori diulang hehehhe)? Ternyata tidak juga, karena ide cerita yang bagus belum tentu dapat dibuat alur cerita yang bagus pula, dan hal ini yang gw lihat di film ‘Perjaka Terakhir’. Mengapa? Selain alur-nya yang sangat cepat, banyak sekali adegan yang sama sekali ga penting menurut gw. Mungkin itu dimaksudkan sebagai hiburan selama jalannya cerita, kalau idenya seperti boleh lah gw terima, tetapi setidaknya jangan sampe maksa lah...
Lalu akting Aming di film tersebut sangat dibuat-buat, jadi seperti melihat dia sedang memainkan lakon di Extravaganza dengan background di luar studio. Apakah itu bagus? Kan seperti yang gw sebutin sebelumnya, terlalu dibuat-buat. Mangkannya gw langsung bosan melihatnya (Sama bosannya ketika melihat acara Extravaganza saat ini yang kualitasnya menurun drastis dari pertama kali mengudara). Gw harap sih nanti kalau Aming memerankan sesuatu lebih serius lagi dan ga dibuat-buat (gw jauh lebih suka aktingnya di film ‘Quickly Express’). Sedangkan Fahrani gw rasa cukuplah sesuai dengan karakter yang harus dimainkannya, meskipun begitu aktingnya harus ternodai oleh jalan cerita yang dibuat-buat (lagi-lagi masalah jalan cerita,,,)
Satu lagi yang membuat film ini membuat gw miris, yaitu posternya mirip dengan film asia. Jadi seperti terlihat ga kreatif gitu, masa poster juga harus copycat film luar.
Secara keseluruhan gw menyatakan film ini layak untuk ditonton bagi siapapun yang berniat menonton tentunya, hanya saja sesuai dengan konsekuensi yang gw sebutin sebelumnya (^_^) jangan sampe kecewa saja. Kecuali anda semua memiliki cita rasa menonton dengan berbagai sudut pandang tentunya. Jadi,,, Selamat Menonton ,,,
Rating : 6/10
2 komentar:
Kayanya saya pernah nonton film Korea/Jepang dengan alur cerita yg sama. Apa emang tema kaya gini udah umum ya? atau jiplak? Lagian "mafia" di Indonesia kan beda dengan mafia di negara-negara lain.
nah itu dia, kan saya juga mengatakan posternya mirip dengan film asia,,,
mungkin film yang sama dengan yang anda tonton(mungkin)
---
klo soal jiplak sih Indonesia kan dah mahir heheheh
Posting Komentar